Mac Miller, seorang rapper, produser, dan penyanyi yang telah meninggalkan jejak mendalam dalam industri musik. Menjadi sorotan meskipun telah meninggal pada 2018. Album terbarunya,
Ballonerism, kembali menunjukkan kualitas musik dan pemikirannya yang mendalam, meskipun dia sudah tidak lagi bersama kita.
Album ini meraih perhatian besar karena Mac Miller berhasil memberikan karya yang tetap relevan dengan zaman.
Siapa Mac Miller?

Mac Miller, yang memiliki nama asli Malcolm James McCormick, mulai dikenal publik lewat mixtape pertamanya yang dirilis pada 2007. Ia lahir di Pittsburgh, Pennsylvania, pada 19 Januari 1992, dan mengawali karirnya di dunia hip-hop pada usia muda.
Karir Mac Miller melonjak setelah merilis album debutnya
Blue Slide Park (2011), yang mencatatkan sejarah sebagai album hip-hop pertama yang debut di posisi nomor satu Billboard 200.
Namun, meskipun memiliki kesuksesan besar, perjalanan Mac Miller tak lepas dari tantangan pribadi. Orang-orang mengenal Mac Miller karena dia menciptakan musik yang penuh emosi dan seringkali mengangkat tema tentang kehidupan, pencarian jati diri, dan perjuangan pribadinya.
Melalui karya-karyanya seperti Watching Movies with the Sound Off (2013) dan Swimming (2018), Mac Miller menunjukkan sisi introspektifnya. Bahkan setelah kepergiannya, fans dan kritikus musik percaya bahwa legasinya akan terus hidup lewat karya-karya yang ia tinggalkan.
Ballonerism: Album Terbarunya
Ballonerism adalah album pascahumous Mac Miller yang dirilis pada awal 2025. Walaupun Mac Miller telah meninggal, album ini berhasil menarik perhatian banyak pihak karena dia bekerja keras menyelesaikan beberapa bagian dari album ini sebelum kepergiannya.
Para produser dan kolaborator yang bekerja dengan Mac Miller berhasil menyelesaikan karya ini dengan menggabungkan ide-ide dan materi yang telah ia siapkan sebelumnya.
Dengan menggunakan teknologi dan rekaman yang ada,
Ballonerism berhasil menghidupkan kembali suasana hati dan tema yang selalu menjadi ciri khas Mac Miller. Pemikiran tentang kehidupan, perubahan, dan pertumbuhan pribadi udah menjadi khas lagu dia.
Para kritikus dan fans menyambut baik album ini, menganggapnya sebagai karya yang lebih matang dan mendalam daripada album-album sebelumnya.
Fitur dan Kolaborasi di Ballonerism
Salah satu daya tarik dari
Ballonerism adalah kolaborasi yang dihadirkan di dalamnya. Mac Miller selalu dikenal dengan kemampuannya untuk bekerja sama dengan berbagai genre dan musisi.
Di album ini, kita bisa mendengar beberapa artis besar yang turut berkolaborasi, termasuk Kendrick Lamar, SZA, dan Thundercat. Kolaborasi dengan Kendrick Lamar dalam lagu “Out of Touch” menjadi sorotan utama, karena chemistry yang terjalin antara keduanya di atas panggung dan rekaman studio sangat kental.
SZA juga tampil di salah satu track yang sangat menyentuh, “Eclipse”, yang memberikan nuansa soulful dan penuh emosi. Kolaborasi ini berhasil memberikan kedalaman baru pada album ini, menciptakan keseimbangan antara rap dan R&B yang selama ini menjadi ciri khas gaya Mac Miller.
Para kritikus memberikan ulasan positif terhadap
Ballonerism, memuji cara album ini menggambarkan pertumbuhan pribadi Mac Miller yang tidak hanya hadir dalam liriknya, tetapi juga dalam produksi musik yang semakin matang.
Banyak yang merasa bahwa album ini membawa pendengar kembali ke esensi terdalam dari musik Mac Miller, yaitu kejujuran dan vulnerabilitasnya. Beberapa pengamat musik bahkan mengatakan bahwa
Ballonerism mungkin adalah salah satu album terbaik yang pernah ia buat, bahkan jika ia tidak lagi hidup untuk mendengarnya.
Para fans juga memberikan respon yang sangat positif terhadap album ini. Mereka merasakan kedekatan emosional yang sangat dalam dengan karya ini. Mengingatkan mereka pada waktu-waktu Mac Miller sedang berada di puncak karirnya. "Lagu-lagu di
Ballonerism seperti surat cinta yang ia tulis untuk penggemarnya," kata salah satu penggemar di media sosial.
Baca Juga: Melon Music Awards 2024 di Dominasi oleh aespa
Kenapa Mac Miller Masih Bisa Merilis Album?
Dedikasi tim produksi yang bekerja dengan Mac Miller memungkinkan perilisan Ballonerism, meskipun ia telah meninggal dunia. Album ini lahir dari proses kreatif yang Mac Miller inisiasi semasa hidupnya, sehingga menjadikannya lebih dari sekadar kumpulan lagu yang ditinggalkan.
Penggunaan teknologi untuk merakit sisa-sisa karya yang belum selesai dan menambahkan fitur baru dari artis-artis lain menjadikan
Ballonerism sebagai album yang sangat istimewa.
Mac Miller juga dikenal dengan kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan menjaga kualitas musiknya. Musik Mac Miller terus berbicara kepada generasi baru bahkan setelah kepergiannya, menjadikannya salah satu artis favorit banyak orang.
Melalui albumnya yang terakhir ini, Mac Miller membuktikan bahwa meskipun ia sudah tidak ada. Suaranya tetap hidup dalam setiap lagu yang ia tinggalkan.
Legasi Mac Miller
Mac Miller adalah salah satu artis yang memiliki kedalaman musik dan lirikalitas yang jarang ditemukan. Kepergiannya mungkin meninggalkan lubang besar di dunia musik, tetapi album-album yang ia tinggalkan. Termasuk
Ballonerism, menunjukkan bahwa ia masih bisa berbicara melalui musik.
Banyak orang yang mengatakan bahwa Mac Miller adalah artis yang tidak pernah kehilangan sentuhan personal dalam setiap karya yang dia buat. Inilah yang membuatnya tetap menjadi favorit banyak orang meskipun sudah tidak lagi bersama kita.
Kejujuran dalam musiknya, keberanian untuk menghadapi tema-tema berat, dan kemampuannya. Ini kenapa Mac Miller tetap relevan sebagai salah satu musisi terbaik yang pernah ada.
Kesimpulan
Ballonerism bukan hanya sekadar album, tetapi juga sebuah perjalanan emosional yang membawa pendengarnya lebih dekat dengan sosok Mac Miller yang autentik. Album ini membuktikan bahwa meskipun sang artis telah tiada, musiknya tetap hidup dan berbicara lebih keras dari sebelumnya. Mac Miller terus dikenang bukan hanya karena karyanya yang luar biasa. Tetapi juga karena dampaknya yang mendalam pada industri musik dan para penggemarnya.