Lilo & Stitch Live Action (2025): Nostalgia Bagi Anak-Anak 2000an

 Foto Lilo & Stitch  Proyek Live Action Lilo & Stitch

Disney akhirnya mewujudkan rencana lama mereka untuk merilis versi live action dari film animasi klasik Lilo & Stitch (2002). Mereka pertama kali mengumumkan proyek ini pada Oktober 2018, namun perubahan sutradara dan pandemi sempat menunda produksinya. Setelah bertahun-tahun spekulasi, film ini akhirnya rilis pada 22 Mei 2025 di Australia. Untuk wilayah Indonesia, jadwal tayang diperkirakan akan dimulai di platform Disney+ Hotstar pada akhir Juni 2025.

Pemeran & Kru Produksi Lilo & Stitch

Foto Lilo & Stitch

Dean Fleischer Camp menyutradarai versi live action ini, setelah sebelumnya sukses dengan film Marcel the Shell with Shoes On. Chris Kekaniokalani Bright menulis naskahnya, dengan fokus mempertahankan nuansa Hawaii dan nilai budaya lokal. Pemeran utama:
  • Maia Kealoha sebagai Lilo Pelekai
  • Zach Galifianakis sebagai Pleakley
  • Billy Magnussen sebagai agen CIA
  • Sydney Agudong sebagai Nani
  • Kaitlyn Robrock (pengisi suara Stitch)
Para penggemar memuji pemilihan Maia Kealoha sebagai Lilo karena ia mewakili aktris berdarah Hawaii, meskipun pro-kontra soal warna kulit sempat muncul saat tim produksi mengumumkan casting Nani.

Perbedaan dengan Versi Animasi Lilo & Stitch

Foto Lilo & Stitch

Walau secara garis besar ceritanya tetap sama—tentang Lilo, seorang gadis kecil yang tinggal di Hawaii dan berteman dengan makhluk luar angkasa bernama Stitch—ada beberapa perbedaan mencolok di versi live action:
  1. Desain Stitch: Versi CGI Stitch mendapat komentar campuran. Ada yang memuji tampilannya yang realistis dan tetap imut, tapi ada juga yang bilang ekspresinya agak menyeramkan.
  2. Tone Cerita: Film live action ini lebih gelap dan emosional. Nuansa keluarga masih kuat, tapi ada adegan yang lebih intens, terutama dalam konflik dengan agen pemerintah.
  3. Pembuat film memodernisasi beberapa elemen teknologi dan interaksi sosial agar lebih relevan bagi penonton muda, termasuk menambahkan penggunaan media sosial dan dialog kontemporer.
  4. Durasi & Struktur: Versi live action berdurasi sedikit lebih panjang dan memberi lebih banyak latar belakang pada karakter pendukung seperti Jumba dan Cobra Bubbles.
  5. Musik: Salah satu perbedaan mencolok ada pada soundtrack. Tim produksi tidak memasukkan lagu-lagu ikonik dari versi animasi secara penuh dan menggantikannya dengan musik latar baru yang menyesuaikan tone film.

Eksklusif Merchandise dan Promo

Foto Lilo & Stitch

Disney merilis beberapa merchandise untuk mempromosikan film ini, termasuk:
  • Boneka Stitch versi live action
  • T-shirt & hoodie bertema Hawaii
  • Koleksi mainan spaceship dan alat-alat eksperimen Jumba
Merchandise ini tersedia di Disney Store dan juga secara online mulai 15 Mei 2025. Beberapa produk bahkan sudah habis terjual di Australia dan Jepang dalam minggu pertama. Baca Juga: Ne Zha 2: Film Animasi Terlaris di Dunia

Respons Kritikus & Penonton

Sejak pemutaran awal di Australia, reaksi dari kritikus cukup beragam: Beberapa media seperti Variety dan Collider memuji chemistry antara Lilo dan Stitch serta pemandangan Hawaii yang memanjakan mata. Namun, beberapa kritikus menilai CGI Stitch masih terasa kurang hidup di beberapa adegan. Fans lama film animasinya terbagi dua: sebagian merasa film ini berhasil membangkitkan nostalgia dengan pendekatan baru, sementara yang lain menganggap perubahan karakterisasi Nani dan tempo cerita membuat film terasa kurang ringan dibanding versi aslinya. Beberapa penggemar di media sosial juga menyoroti pengurangan penggunaan soundtrack orisinal, dengan tim produksi memilih musik latar baru yang tidak seikonik versi 2002.

Kesimpulan

Meski tidak sempurna, versi live action Lilo & Stitch menawarkan pendekatan segar yang tetap menghormati sumber aslinya. Chemistry antar karakter, visual Hawaii yang memukau, dan pesan tentang keluarga yang tetap kuat menjadikannya tontonan keluarga yang layak disimak. Film ini juga mencerminkan arah baru Disney dalam menghidupkan kembali kisah-kisah klasik dengan sentuhan modern. Meskipun menuai kontroversi, film ini menunjukkan keberanian dalam mengeksplorasi tema yang lebih emosional dan karakterisasi yang lebih dalam, yang patut kita apresiasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *