Sebagian besar dari kalian pasti sudah tau dengan rock band ini, Linkin Park merupakan salah satu band terbesar di dunia dan baru-baru ini mereka mengumumkan kabar yang mengejutkan, mereka telah kembali dengan vokalis baru setelah kepergian Chester Bennington yang tragis pada tahun 2017. Kembalinya Linkin Park dengan vokalis baru tentu saja menarik perhatian dari penggemar lama, tetapi apakah mereka semua setuju? Dalam artikel ini, kami akan membahas perjalanan band ini, vokalis baru mereka, dan bagaimana masa depan merekadalam industri musik.

Sejarah Linkin Park

Linkin Park pertama kali dibentuk oleh Mike Shinoda, Rob Bourdon, and Brad Delson pada tahun 1996 di Agoura Hills, California. Album debut mereka, Hybrid Theory (2000), dengan cepat mencapai popularitas global. Nama album ini diambil dari konsep "hybrid" karena mereka memadukan elemen metal, rap dan rock. Semua ini di bantu dengan vokal Chester Bennington yang sangat bagus dan emosional dengan rap dari Mike Shinoda. Single mereka "In The End" berhasil mencapai top #2 di US Billboard Hot 100. Kesuksesan ini diikuti dengan album-album yang baru yang juga sukses secara komersial. Mereka lanjut bereksperimen dengan berbagai gaya musik untuk tetap relevan dalam industri musik yang terus berkembang. Namun, pada tahun 2017, dunia musik berduka atas kabar bahwa Chester Bennington telah meninggal dunia pada umur 41, kepergiannya mengakibatkan para anggota band untuk memasuki masa hiatus yang panjang, banyak penggemar bertanya-tanya, apakah ini akhir dari perjalanan band legendaris ini?

Vokalis Baru Linkin Park

Setelah hiatus bertahun-tahun, Linkin Park akhirnya mengumumkan kehadiran vokalis baru mereka pada awal 2024. Emily Marcia Armstrong, seorang vokalis dari band Dead Sara. Emily memiliki karakter vokal yang mirip dengan Chester bennington.

Walaupun mereka mempunyai karakter vokal yang mirip, gaya dan warna suara mereka tetap berbeda. Emily debut secara Live pada tanggal 9/11/24, membawa lagu "Breaking The Habit". Setelah penampilan Emily, para penggemar mempunyai berbagai opini. Sebagian dari penggemar lama tidak suka dengan Emily karena menurut mereka suara dia tidak pas dengan lagu-lagu yang dulunya dibawa oleh Chester Bennington. Tetapi sebagian dari fans melihat ini sebagai era baru Linkin Park, dan Mike Shinoda sendiri bilang bahwa ini merupakan chapter baru untuk band mereka.

"She’s not trying to be Chester, she’s not trying to be anybody else. She’s her and that’s why it works." Kata Mike Shinoda.

Emily sendiri merupakan penggemar Linkin Park, dan dia menyatakan bahwa menjadi bagian dari band ini adalah suatu kehormatan besar. Baca Juga : Era Jakarta Orde Lama di Bawah Soekarno

Masa Depan Linkin Park

Dengan Emily sebagai vokils baru, pasti banyak yang bertanya-tanya nih, arah musik Linkin Park bakalan seperti apa di masa depan. Baru-baru ini mereka merilis 2 single baru "The Emptiness Machine" dan "Heavy Is The Crown". Lagu baru mereka mirip dengan lagu-lagu lama mereka, tetapi lebih ke arah pop. "The Emptiness Machine" berhasil masuk ke US Billboard Hot 100 dan menduduki peringkat #74. Ini membuktikan bahwa mereka tetap populer dan relevan. Meskipun ada perubahan dalam musik mereka, reaksi penggemar terhadap lagu-lagu baru sebagian besar positif. Mereka juga sedang melakukan "World Tour - From Zero" yang merupakan tur keliling dunia, tetapi sayangnya mereka tidak mampir ke Indonesia. Mereka memainkan lagu-lagu tua dan juga lagu baru mereka.

Kesimpulan

Linkin Park dan vokalis baru mereka Emily Marcia Armstrong, adalah salah satu momen yang paling di antisipasi dalam dunia musik rock. Kehadirannya membawa penggemar baru dan lama untuk bersama-sama menyaksikan era baru dari band ini. Emily membawa band ini ke arah yang baru, para penggemar lama sebagian besar mempunyai reaksi positif. Meskipun menggantikan Chester Bennington bukanlah tugas yang gampang, tetapi Emily telah menunjukkan bahwa dia mempunyai kemampuan untuk membawa mereka ke arah baru sambil menghormati legacy Chester.